Printed Book
APBD responsif gender
Seakan lumrah dinegara berkembang, indonesia menderita masalah pembedaan perempuan dari (dan oleh) laki-laki. Kaum perempuan memiliki tingkat pendidikan, kualitas kesehatan ibu dan anak, dan akses terhadap pekerjaan dan tingkat penghidupan layak yang jauh lebih rendah dibanding laki-laki. Perbedaan yang demikian akut mungkin saja tidak disengaja, tapi mungkin pula sengaja diciptakan karena ketidakfahaman masyarakat. Istilah-istilah yang digunakan dalam literatur dan kebijakan pemberdayaan perempuan cukup sulit dimengerti, termasuk oleh kaum perempuan sendiri. pada era otonomi sekarang ini, hanya sedikit pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi yang memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD) yang responsif gender. APBD yang ada sekarang tidak lebih hanya sebagai refleksi kewenangan daerah yang begitu tinggi, namun miskin visi jangka panjang yang mengaraH pada pemberdayaan perempuan. Buku ini amat memadai sebagai referensi dan manual perencanaan pembangunan, kebijakan penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi APBD yang responsif Gender. Pendekatan baru tentang indikator anggaran berdasarkan kinerja (performance-based indicator) juga dibahas secara baik disini. Oleh karena itu, perumus kebijakan, legislatif akademisi, pejuang lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat umum sangat dianjurkan untuk membacanya.
1270 | Book Shelf | Available |
No other version available