Printed Book
Narasi pembela HAM berbasis korban : berjuang dari pinggiran
Reproduksi kekerasan yang diam-diam gemar dilakukan oleh bangsa kita sendiri menjadi refleksi bahwa Negara sebagai entitas politik formal maupun gerakan masyarakat sipil belum mampu mensosialisasikan HAM sebagai standar nilai dan norma dalam kehidupan bernegara. Hal lainnya juga yang menciptakan ruang kesalah-kaprah-an di tengah masyarakat adalah ketika konsep HAM dipercayai sebatas tumpukan kasus pelanggaran HAM masa lampau yang harus segera dituntaskan, tentu saja kondisi tersebut tidak membuka kesempatan untuk melihat esensi dari konsep HAM itu sendiri. Hadirnya tren ini diikuti dengan setumpuk konsekuensi yang menyertainya harus dihadapi bersama-sama tidak hanya oleh para aktivis pegiat HAM dan kemanusiaan, melainkan segenap komponen bangsa yang memiliki perhatian luas dalam isu penegakan HAM dan demokrasi di Indonesia.
2820 | Book Shelf | Available |
No other version available