Printed Book
Perang Kota Kecil: kekerasan komunal dan demokratisasi di Indonesia
otoriter dan tua berakhir pada bulan Mei 1998. Tetapi transisi menuju demokrasi tidak sedamai seperti sering dibayangkan. Kira-kira 10.000 orang menjadi korban akibat kekerasan komunal (antar-etnis dan agama), dan hampir sebanyak itu lagi menjadi korban kekerasan separatis di Aceh dan Timor Leste. Buku ini adalah analisis komprehensif pertama mengenai episode-episode kekerasan komunal yang berkepanjangan dan berskala luas yang pecah selama transisi pasca-Orde Baru. Kekerasan komunal sebesar ini baru kali ini terjadi di Indonesia. Baik publik umum maupun ahli dalam dan luar negeri belum bisa memahaminya dengan baik. Buku ini menggunakan pendekatan politik perseteruan (contentious politics, perkembangan dari teori gerakan sosial) untuk mendalami proses-proses sosiologis di seputar kekerasan komunal. Episode yang dianalisis berjumlah enam, termasuk kerusuhan etnis di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, dan perseteruan Kristen-Muslim di Sulawesi Tengah, Maluku (Ambon) dan Maluku Utara.
4022 | 321.8 GER p | Book Shelf | Available but not for loan - Missing |
No other version available