Printed Book
Demokrasi dan perencanaan ekonomi
arik menarik antara kapitalisme dan sosialisme berlangsung di hampir semua negara. Baik negara kapitalis di Barat maupun negara statist di Timur tidak memberikan cara-cara yang bisa diterima dalam mengorganisir masyarakat. Negara kapitalis modern memang mampu memenangkan demokrasi politik, tetapi tidak dengan demokrasi ekonomi-nya.
Di samping itu, kapitalisme modern tidak berjalan dalam modus laissez-faire. Peran negara tetap menonjol, bahkan meningkat sangat tajam selama abad ke-20, demikian juga ketika berlangsung liberalisme ekonomi sejak tahun 80-an.
Di sisi lain, negara-negara statist memberlakukan sistem perencanaan yang memungkinkan dilakukannya mobilisasi SDM dan material untuk membangun ekonominya. Meski demikian, demokrasi ekonomi dan demokrasi politik sama sekali tidak berlangsung.
Di sisi lain, rakyat semakin sadar mampu bertindak menurut keadaan mereka sendirinya. Dengan bersandar pada sumber daya eksternal dan internal pada dirinya, rakyat mampu melakukan transformasi yang, kurang lebih, sesuai dengan keadaan diri mereka.
Berangkat dari dua asumsi ini, buku ini menawarkan alternatif model transformasi masyarakat, sebagai konvergensi antara pendekatan pasar dan pendekatan perencanaan ekonomi, yang dinamai dengan model perencanaan demokratis yang didasarkan atas koordinasi yang dimusyawarahkan (negotiated coordination).
3955 | 321.8 DEV d | Book Shelf | Available |
No other version available