Printed Book
Kiat Praktis Mewujudkan Pernyataan Misi Anda
Etos bisa diciptakan jika terdapat nilai dalam suatu organisasi. Nilai itu sendiri tidak bisa berdiri sendiri. Ia baru mempunyai makna bila ada manusia yang menjalankannya lewat perilaku. Perilaku yang mempola menjadi landasan filosofis organisasi. Pada tataran pembedaannya, nilai bisa digolongkan menjadi, antara lain nilai moral (kebajikan) dan nilai estetika (keindahan), nilai intelektual (kebajikan), nilai sosial (kebebasan). Di tingkat organisasi, nilai menjadi bermakna manakala individu yang terlibat di dalamnya mematuhi dan melaksanakannya. Pada gilirannya, nilai menjadi pembentuk karakter organisasi. Karater inilah yang menjadi identitas organisasi. Namun karena individu yang terlibat memiliki perbedaan latar belakang, maka karakter indivudualnya juga beragam. Perbedaan penting antara keduanya adalah organisasi tidak memiliki kesadaran subyektif, sedangkan individu mempunyai. Perbedaan keduanya berpotensi menimbulkan konflik nilai. Organisasi cenderung memperhatikan fase rekrutmen untuk meminimalkan ketidaksesuaian ini. Hanya calon karyawan yang kompatibel dengan nilai organisasi yang akan dipertimbangkan untuk diterima.
3919 | 658 TAL k | Book Shelf | Available |
No other version available