Printed Book
Demokrasi di atas pasir: kemajuan dan kemunduran demokratisasi di Indonesia
Adalah benar bahwa kebanyakan aktor politik di Indonesia telah menyesuaikan diri terhadap aturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam prosedur demokrasi. Tetapi dengan memberikan prioritas kepada hasil (outcome) dan kebiasaan-kebiasaan umum (budaya), banyak yang megabaikan kelayakan infrastruktur demokrasi. Para aktor alternatif khususnya memiliki kapasitas yang kurang dalam menggunakan dan memajukan perangkat-perangkat demokrasi. Demokrasi dan khususnya sistem representasi dimonopoli oleh elit berkuasa.
Buku ini didasarkan atas survei yang menunjukkan bahwa demokrasi Indonesia, selain memperlihatkan kemajuan-kemajuan, juga memperlihatkan beberapa kemunduran. Adalah benar bahwa rakyat sudah bebas menggunakan hak suara mereka dalam pemilu, akan tetapi kaum perempuan (yang kebanyakan tidak memiliki jaringan yang bagus), kaum miskin dan kelompok marjinal, secara defacto terhalang untuk maju sebagai kandidat dan bahkan kadangkala untuk memilih. Upaya untuk mengembangkan representasi popular menjadi terhambat. Isu-isu mendasar seperti persamaan hak-hak sipil dan politik, serta pemenuhan hak-hak sosial, ekonomi, dan budaya juga menghadapi tantangan serupa.
Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan blok politik demokratis yang terorganisasikan dengan baik dan tidak didominasi atau dipengaruhi oleh partai. Upaya ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pengaruh masyarakat (demos) yang independen ke dalam aktivitas-aktivitas politik yang terorganisir; untuk mengubah relasi-relasi kekuasaan yang ada melalui representasi dan partisipasi yang leboh merakyat; untuk peningkatan posisi tawar yang mengarah pada tercapainya kompromi-kompromi yang lebih baik untuk pembangunan yang berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia.
2827 | Book Shelf | Available |
No other version available